Sabtu, 30 April 2011

marga batak

Berikut adalah silsilah marga-marga batak yang berasal dari Si Raja Batak yang disadur dari buku "Kamus Budaya Batak Toba" karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987
Silsilah raja batak ini dicoba diterjemahkan dalam bentuk postingan biasa, semoga tidak membingungkan bagi pembaca yang kebetulan ingin mencari asal mula marganya

SI RAJA BATAK mempunyai 2 orang putra, yaitu :

1. GURU TATEA BULAN.

2. RAJA ISOMBAON.

GURU TATEA BULAN

Dari istrinya yang bernama SI BORU BASO BURNING, GURU TATEA BULAN memperoleh 5 orang putra dan 4 orang putri, yaitu :

- Putra :

a. SI RAJA BIAK-BIAK, pergi ke daerah Aceh.

b. TUAN SARIBURAJA.

c. LIMBONG MULANA.

d. SAGALA RAJA.

e. MALAU RAJA.

-Putri :

a. SI BORU PAREME, kawin dengan TUAN SARIBURAJA.

b. SI BORU ANTING SABUNGAN, kawin dengan TUAN SORIMANGARAJA, putra RAJA ISOMBAON.

c. SI BORU BIDING LAUT, juga kawin dengan TUAN SORIMANGARAJA.

d. SI BORU NAN TINJO, tidak kawin (banci).

TATEA BULAN artinya "TERTAYANG BULAN" = "TERTATANG BULAN".

RAJA ISOMBAON (RAJA ISUMBAON)

RAJA ISOMBAON artinya RAJA YANG DISEMBAH. Isombaon kata dasarnya somba (sembah).

Semua keturunan SI RAJA BATAK dapat dibagi atas 2 golongan besar :

a. Golongan TATEA BULAN = Golongan Bulan = Golongan (Pemberi) Perempuan. Disebut juga GOLONGAN HULA-HULA = MARGA LONTUNG.

b. Golongan ISOMBAON = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki. Disebut juga GOLONGAN BORU = MARGA SUMBA.

Kedua golongan tersebut dilambangkan dalam bendera Batak (bendera SI SINGAMANGARAJA), dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan dalam bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan SI RAJA BATAK.

SARIBURAJA dan Marga-marga Keturunannya

SARIBURAJA adalah nama putra kedua dari GURU TATEA BULAN. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama SI BORU PAREME dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis).

Mula-mula SARIBURAJA kawin dengan NAI MARGIRING LAUT, yang melahirkan putra bernama RAJA IBORBORON (BORBOR). Tetapi kemudian SI BORU PAREME menggoda abangnya SARIBURAJA, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest. Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, yaitu LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA, dan MALAU RAJA, maka ketiga saudara tersebut sepakat untuk membunuh SARIBURAJA. Akibatnya SARIBURAJA mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan SI BORU PAREME yang sedang dalam keadaan hamil. Ketika SI BORU PAREME hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, Tetapi di hutan tersebut SARIBURAJA kebetulan bertemu dengan dia.

SARIBURAJA datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi "istrinya" di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan SI BORU PAREME di dalam hutan. SI BORU PAREME melahirkan seorang putra yang diberi nama SI RAJA LONTUNG.

Dari istrinya sang harimau, SARIBURAJA memperoleh seorang putra yang diberi nama SI RAJA BABIAT. Di kemudian hari SI RAJA BABIAT mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing. Mereka bermarga BAYOANGIN.

Karena selalu dikejar-kejar dan diintip oleh saudara-saudaranya, SARIBURAJA berkelana ke daeerah Angkola dan seterusnya ke Barus.

SI RAJA LONTUNG

Putra pertama dari TUAN SARIBURAJA. Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri, yaitu :

- Putra :

a. TUAN SITUMORANG, keturunannya bermarga SITUMORANG.

b. SINAGA RAJA, keturunannya bermarga SINAGA.

c. PANDIANGAN, keturunannya bermarga PANDIANGAN.

d. TOGA NAINGGOLAN, keturunannya bermarga NAINGGOLAN.

e. SIMATUPANG, keturunannya bermarga SIMATUPANG.

f. ARITONANG, keturunannya bermarga ARITONANG.

g. SIREGAR, keturunannya bermarga SIREGAR.

- Putri :

a. SI BORU ANAKPANDAN, kawin dengan TOGA SIHOMBING.

b. SI BORU PANGGABEAN, kawin dengan TOGA SIMAMORA.

Karena semua putra dan putri dari SI RAJA LONTUNG berjumlah 9 orang, maka mereka sering dijuluki dengan nama LONTUNG SI SIA MARINA, PASIA BORUNA SIHOMBING SIMAMORA.

SI SIA MARINA = SEMBILAN SATU IBU.

Dari keturunan SITUMORANG, lahir marga-marga cabang LUMBAN PANDE, LUMBAN NAHOR, SUHUTNIHUTA, SIRINGORINGO, SITOHANG, RUMAPEA, PADANG, SOLIN.

Dari keturunan SINAGA, lahir marga-marga cabang SIMANJORANG, SIMANDALAHI, BARUTU.

Dari keturunan PANDIANGAN, lahir marga-marga cabang SAMOSIR, GULTOM, PAKPAHAN, SIDARI, SITINJAK, HARIANJA.

Dari keturunan NAINGGOLAN, lahir marga-marga cabang RUMAHOMBAR, PARHUSIP, BATUBARA, LUMBAN TUNGKUP, LUMBAN SIANTAR, HUTABALIAN, LUMBAN RAJA, PUSUK, BUATON, NAHULAE.

Dari keturunan SIMATUPANG lahir marga-marga cabang TOGATOROP (SITOGATOROP), SIANTURI, SIBURIAN.

Dari keturunan ARITONANG, lahir marga-marga cabang OMPU SUNGGU, RAJAGUKGUK, SIMAREMARE.

Dari keturunan SIREGAR, lahir marga-marga cabang SILO, DONGARAN, SILALI, SIAGIAN, RITONGA, SORMIN.

SI RAJA BORBOR

Putra kedua dari TUAN SARIBURAJA, dilahirkan oleh NAI MARGIRING LAUT. Semua keturunannya disebut marga BORBOR.

Cucu RAJA BORBOR yang bernama DATU TALADIBABANA (generasi keenam) mempunyai 6 orang putra, yang menjadi asal-usul marga-marga berikut :

1. DATU DALU (SAHANGMAIMA).

2. SIPAHUTAR, keturunannya bermarga SIPAHUTAR.

3. HARAHAP, keturunannya bermarga HARAHAP.

4. TANJUNG, keturunannya bermarga TANJUNG.

5. DATU PULUNGAN, keturunannya bermarga PULUNGAN.

6. SIMARGOLANG, keturunannya bermarga SIMARGOLANG.

Keturunan DATU DALU melahirkan marga-marga berikut :

a. PASARIBU, BATUBARA, HABEAHAN, BONDAR, GORAT.

b. TINENDANG, TANGKAR.

c. MATONDANG.

d. SARUKSUK.

e. TARIHORAN.

f. PARAPAT.

g. RANGKUTI.

Keturunan DATU PULUNGAN melahirkan marga-marga LUBIS dan HUTASUHUT.

LIMBONG MULANA dan Marga-marga Keturunannya

LIMBONG MULANA adalah putra ketiga dari GURU TATEA BULAN. Keturunannya bermarga LIMBONG. Dia mempunyai 2 orang putra, yaitu PALU ONGGANG dan LANGGAT LIMBONG. Putra dari LANGGAT LIMBONG ada 3 orang. Keturunan dari putranya yang kedua kemudian bermarga SIHOLE dan keturunan dari putranya yang ketiga kemudian bermarga HABEAHAN. Yang lainnya tetap memakai marga induk, yaitu LIMBONG.

SAGALA RAJA

Putra keempat dari GURU TATEA BULAN. Sampai sekarang keturunannya tetap memakai marga SAGALA.

LAU RAJA dan Marga-marga Keturunannya

LAU RAJA adalah putra kelima dari GURU TATEA BULAN. Keturunannya bermarga MALAU. Dia mempunyai 4 orang putra, yaitu :

a. PASE RAJA, keturunannya bermarga PASE.

b. AMBARITA, keturunannya bermarga AMBARITA.

c. GURNING, keturunannya bermarga GURNING.

d. LAMBE RAJA, keturunannya bermarga LAMBE.

Salah seorang keturunan LAU RAJA diberi nama MANIK RAJA, yang kemudian menjadi asal-usul lahirnya marga MANIK.

TUAN SORIMANGARAJA dan Marga-marga Keturunannya

TUAN SORIMANGARAJA adalah putra pertama dari RAJA ISOMBAON. Dari ketiga putra RAJA ISOMBAON, dialah satu-satunya yang tinggal di Pusuk Buhit (di Tanah Batak). Istrinya ada 3 orang, yaitu :

a. SI BORU ANTING MALELA (NAI RASAON), putri dari GURU TATEA BULAN.

b. SI BORU BIDING LAUT (NAI AMBATON), juga putri dari GURU TATEA BULAN.

c. SI BORU SANGGUL HAOMASAN (NAI SUANON).

SI BORU ANTING MALELA melahirkan putra yang bernama TUAN SORBA DJULU (OMPU RAJA NABOLON), gelar NAI AMBATON.

SI BORU BIDING LAUT melahirkan putra yang bernama TUAN SORBA DIJAE (RAJA MANGARERAK), gelar NAI RASAON.

SI BORU SANGGUL HAOMASAN melahirkan putra yang bernama TUAN SORBADIBANUA, gelar NAI SUANON.

NAI AMBATON (TUAN SORBA DJULU/OMPU RAJA NABOLON)

Nama (gelar) putra sulung TUAN SORIMANGARAJA lahir dari istri pertamanya yang bernama NAI AMBATON. Nama sebenarnya adalah OMPU RAJA NABOLON, tetapi sampai sekarang keturunannya bermarga NAI AMBATON menurut nama ibu leluhurnya.

NAI AMBATON mempunyai 4 orang putra, yaitu :

a. SIMBOLON TUA, keturunannya bermarga SIMBOLON.

b. TAMBA TUA, keturunannya bermarga TAMBA.

c. SARAGI TUA, keturunannya bermarga SARAGI.

d. MUNTE TUA, keturunannya bermarga MUNTE (MUNTE, NAI MUNTE, atau DALIMUNTE).

Dari keempat marga pokok tersebut, lahir marga-marga cabang sebagai berikut (menurut buku "Tarombo Marga Ni Suku Batak" karangan W. Hutagalung) :

a. Dari SIMBOLON : TINAMBUNAN, TUMANGGOR, MAHARAJA, TURUTAN, NAHAMPUN, PINAYUNGAN. Juga marga-marga BERAMPU dan PASI.

b. Dari TAMBA : SIALLAGAN, TOMOK, SIDABUTAR, SIJABAT, GUSAR, SIADARI, SIDABOLAK, RUMAHORBO, NAPITU.

c. Dari SARAGI : SIMALANGO, SAING, SIMARMATA, NADEAK, SIDABUNGKE.

d. Dari MUNTE : SITANGGANG, MANIHURUK, SIDAURUK, TURNIP, SITIO, SIGALINGGING.

Keterangan lain mengatakan bahwa NAI AMBATON mempunyai 2 orang putra, yaitu SIMBOLON TUA dan SIGALINGGING. SIMBOLON TUA mempunyai 5 orang putra, yaitu SIMBOLON, TAMBA, SARAGI, MUNTE, dan NAHAMPUN.

Walaupun keturunan NAI AMBATON sudah terdiri dari berpuluih-puluh marga dan sampai sekarang sudah lebih dari 20 sundut (generasi), mereka masih mempertahankan Ruhut Bongbong, yaitu peraturan yang melarang perkawinan antar sesama marga keturunan NAI AMBATON.

Catatan mengenai OMPU BADA, menurut buku "Tarombo Marga Ni Suku Batak" karangan W. Hutagalung, OMPU BADA tersebut adalah keturunan NAI AMBATON pada sundut kesepuluh.

Menurut keterangan dari salah seorang keturunan OMPU BADA (MPU BADA) bermarga GAJAH, asal-usul dan silsilah mereka adalah sebagai berikut :

a. MPU BADA ialah asal-usul dari marga-marga TENDANG, BUNUREA, MANIK, BERINGIN, GAJAH, dan BARASA.

b. Keenam marga tersebut dinamai SIENEMKODIN (Enem = enam, Kodin = periuk) dan nama tanah asal keturunan MPU BADA pun dinamai SIENEMKODIN.

c. MPU BADA bukan keturunan NAI AMBATON, juga bukan keturunan SI RAJA BATAK dari Pusuk Buhit.

d. Lama sebelum SI RAJA BATAK bermukim di Pusuk Buhit, OMPU BADA telah ada di tanah Dairi. Keturunan MPU BADA merupakan ahli-ahli yang trampil (pawang) untuk mengambil serta mengumpulkan kapur barus yang diekspor ke luar negeri selama berabad-abad.

e. Keturunan MPU BADA menganut sistem kekerabatan Dalihan Natolu seperti yang dianut oleh saudara-saudaranya dari Pusuk Buhit yang datang ke tanah Dairi dan Tapanuli bagian barat.

NAI RASAON (RAJA MANGARERAK) : nama (gelar) putra kedua dari TUAN SORIMANGARAJA, lahir dari istri kedua TUAN SORIMANGARAJA yang bernama NAI RASAON. Nama sebenarnya ialah RAJA MANGARERAK, tetapi hingga sekarang semua keturunan RAJA MANGARERAK lebih sering dinamai orang NAI RASAON.

RAJA MANGARERAK mempunyai 2 orang putra, yaitu RAJA MARDOPANG dan RAJA MANGATUR. Ada 4 marga pokok dari keturunan RAJA MANGARERAK :

a. Dari RAJA MARDOPANG, menurut nama ketiga putranya, lahir marga-marga SITORUS, SIRAIT, dan BUTAR BUTAR.

b. Dari RAJA MANGATUR, menurut nama putranya, TOGA MANURUNG, lahir marga MANURUNG.

Marga PANE adalah marga cabang dari SITORUS.

NAI SUANON (TUAN SORBADIBANUA) : nama (gelar) putra ketiga dari TUAN SORIMANGARAJA, lahir dari istri ketiga TUAN SORIMANGARAJA yang bernama NAI SUANON. Nama sebenarnya ialah TUAN SORBADIBANUA, dan di kalangan keturunannya lebih sering dinamai TUAN SORBADIBANUA.

TUAN SORBADIBANUA mempunyai 2 orang istri dan memperoleh 8 orang putra.

Dari istri pertama (putri SARIBURAJA) :

a. SI BAGOT NI POHAN, keturunannya bermarga POHAN.

b. SI PAET TUA.

c. SI LAHI SABUNGAN, keturunannya bermarga SILALAHI.

d. SI RAJA OLOAN.

e. SI RAJA HUTA LIMA.

Dari istri kedua (BORU SIBASOPAET, putri Mojopahit) :

a. SI RAJA SUMBA.

b. SI RAJA SOBU.

c. TOGA NAIPOSPOS, keturunannya bermarga NAIPOSPOS.

Keluarga TUAN SORBADIBANUA bermukim di Lobu Parserahan - Balige. Pada suatu ketika, terjadi peristiwa yang unik dalam keluarga tersebut. Atas ramalan atau anjuran seorang datu, TUAN SORBADIBANUA menyuruh kedelapan putranya bermain perang-perangan. Tanpa sengaja, mata SI RAJA HUTA LIMA terkena oleh lembing SI RAJA SOBU. Hal tersebut mengakibatkan emosi kedua istrinya beserta putra-putra mereka masing-masing, yang tak dapat lagi diatasi oleh TUAN SORBADIBANUA. Akibatnya, istri keduanya bersama putra-putranya yang 3 orang pindah ke Lobu Gala-gala di kaki gunung Dolok Tolong sebelah barat.

Keturunana TUAN SORBADIBANUA berkembang dengan pesat, yang melahirkan lebih dari 100 marga hingga dewasa ini.

Keturunan SI BAGOT NI POHAN melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. TAMPUBOLON, BARIMBING, SILAEN.

b. SIAHAAN, SIMANJUNTAK, HUTAGAOL, NASUTION.

c. PANJAITAN, SIAGIAN, SILITONGA, SIANIPAR, PARDOSI.

d. SIMANGUNSONG, MARPAUNG, NAPITUPULU, PARDEDE.

Keturunan SI PAET TUA melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. HUTAHAEAN, HUTAJULU, ARUAN.

b. SIBARANI, SIBUEA, SARUMPAET.

c. PANGARIBUAN, HUTAPEA.

Keturunan SI LAHI SABUNGAN melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. SIHALOHO.

b. SITUNGKIR, SIPANGKAR, SIPAYUNG.

c. SIRUMASONDI, RUMASINGAP, DEPARI.

d. SIDABUTAR.

e. SIDABARIBA, SOLIA.

f. SIDEBANG, BOLIALA.

g. PINTUBATU, SIGIRO.

h. TAMBUN (TAMBUNAN), DOLOKSARIBU, SINURAT, NAIBORHU, NADAPDAP, PAGARAJI, SUNGE, BARUARA, LUMBAN PEA, LUMBAN GAOL.

Keturunan SI RAJA OLOAN melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. NAIBAHO, UJUNG, BINTANG, MANIK, ANGKAT, HUTADIRI, SINAMO, CAPA.

b. SIHOTANG, HASUGIAN, MATANIARI, LINGGA, MANIK.

c. BANGKARA.

d. SINAMBELA, DAIRI.

e. SIHITE, SILEANG.

f. SIMANULLANG.

Keturunan SI RAJA HUTA LIMA melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. MAHA.

b. SAMBO.

c. PARDOSI, SEMBIRING MELIALA.

Keturunan SI RAJA SUMBA melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. SIMAMORA, RAMBE, PURBA, MANALU, DEBATARAJA, GIRSANG, TAMBAK, SIBORO.

b. SIHOMBING, SILABAN, LUMBAN TORUAN, NABABAN, HUTASOIT, SITINDAON, BINJORI.

Keturunan SI RAJA SOBU melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. SITOMPUL.

b. HASIBUAN, HUTABARAT, PANGGABEAN, HUTAGALUNG, HUTATORUAN, SIMORANGKIR, HUTAPEA, LUMBAN TOBING, MISMIS.

Keturunan TOGA NAIPOSPOS melahirkan marga dan marga cabang berikut :

a. MARBUN, LUMBAN BATU, BANJARNAHOR, LUMBAN GAOL, MEHA, MUNGKUR, SARAAN.

b. SIBAGARIANG, HUTAURUK, SIMANUNGKALIT, SITUMEANG.

***

DONGAN SAPADAN (TEMAN SEIKRAR, TEMAN SEJANJI)

Dalam masyarakat Batak, sering terjadi ikrar antara suatu marga dengan marga lainnya. Ikrar tersebut pada mulanya terjadi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya atau antara sekelompok keluarga dengan sekelompok keluarga lainnya yang marganya berbeda. Mereka berikrar akan memegang teguh janji tersebut serta memesankan kepada keturunan masing-masing untuk tetap diingat, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan setia. Walaupun berlainan marga, tetapi dalam setiap marga pada umumnya ditetapkan ikatan, agar kedua belah pihak yang berikrar itu saling menganggap sebagai dongan sabutuha (teman semarga). Konsekuensinya adalah bahwa setiap pihak yang berikrar wajib menganggap putra dan putri dari teman ikrarnya sebagai putra dan putrinya sendiri. Kadang-kadang ikatan kekeluargaan karena ikrar atau padan lebih erat daripada ikatan kekeluargaan karena marga. Karena ada perumpamaan Batak mengatakan sebagai berikut :

"Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang;

Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan"

artinya :

"Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput;

Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji"

Masing-masing ikrar tersebut mempunyai riwayat tersendiri. Marga-marga yang mengikat ikrar antara lain adalah :

a. MARBUN dengan SIHOTANG.

b. PANJAITAN dengan MANULLANG.

c. TAMPUBOLON dengan SITOMPUL.

d. SITORUS dengan HUTAJULU - HUTAHAEAN - ARUAN.

e. NAHAMPUN dengan SITUMORANG.



CATATAN TAMBAHAN

1. Selain PANE, marga-marga cabang lainnya dari SITORUS adalah BOLTOK dan DORI.

2. Marga-marga PANJAITAN, SILITONGA, SIANIPAR, SIAGIAN, dan PARDOSI tergabung dalan suatu punguan (perkumpulan) yang bernama TUAN DIBANGARNA. Menurut yang saya ketahui, dahulu antar seluruh marga TUAN DIBANGARNA ini tidak boleh saling kawin. Tetapi entah kapan ada perjanjian khusus antara marga SIAGIAN dan PANJAITAN, bahwa sejak saat itu antar mereka (kedua marga itu) boleh saling kawin.

3. Marga SIMORANGKIR adalah salah satu marga cabang dari PANGGABEAN. Marga-marga cabang lainnya adalah LUMBAN RATUS dan LUMBAN SIAGIAN.

4. Marga PANJAITAN selain mempunyai ikatan janji (padan) dengan marga SIMANULLANG, juga dengan marga-marga SINAMBELA dan SIBUEA.

5. Marga SIMANJUNTAK terbagi 2, yaitu HORBOJOLO dan HORBOPUDI. Hubungan antara kedua marga cabang ini tidaklah harmonis alias bermusuhan selama bertahun-tahun, bahkan sampai sekarang. (mereka yang masih bermusuhan sering dikecam oleh batak lainnya dan dianggap batak bodoh)

6. TAMPUBOLON mempunyai putra-putra yang bernama BARIMBING, SILAEN, dan si kembar LUMBAN ATAS & SIBULELE. Nama-nama dari mereka tersebut menjadi nama-nama marga cabang dari TAMPUBOLON (sebagaimana biasanya cara pemberian nama marga cabang pada marga-marga lainnya).

7. Pada umumnya, jika seorang mengatakan bahwa dia bermarga SIAGIAN, maka itu adalah SIAGIAN yang termasuk TUAN DIBANGARNA, bukan SIAGIAN yang merupakan marga cabang dari SIREGAR ataupun LUMBAN SIAGIAN yang merupakan marga cabang dari PANGGABEAN.

8. Marga SIREGAR, selain terdapat di suku Batak Toba, juga terdapat di suku Batak Angkola (Mandailing). Yang di Batak Toba biasa disebut "Siregar Utara" sedangkan yang di Batak Angkola (Mandailing) biasa disebut "Siregar Selatan".

9. Marga-marga TENDANG, BUNUREA, MANIK, BERINGIN, GAJAH, BARASA, NAHAMPUN, TUMANGGOR, ANGKAT, BINTANG, TINAMBUNAN, TINENDANG, BARUTU, HUTADIRI, MATANIARI, PADANG, SIHOTANG, dan SOLIN juga terdapat di suku Batak Pakpak (Dairi).

10. Di suku Batak Pakpak (Dairi) :

a. BUNUREA disebut juga BANUREA.

b. TUMANGGOR disebut juga TUMANGGER.

c. BARUTU disebut juga BERUTU.

d. HUTADIRI disebut juga KUDADIRI.

e. MATANIARI disebut juga MATAHARI.

f. SIHOTANG disebut juga SIKETANG.

11. Marga SEMBIRING MELIALA juga terdapat di suku Batak Karo. SEMBIRING adalah marga induknya, sedangkan MELIALA adalah salah satu marga cabangnya.

12. Marga DEPARI juga terdapat di suku Batak Karo. Marga tersebut juga merupakan salah satu marga cabang dari SEMBIRING.

13. Jangan keliru (bedakan) :
a. SITOHANG dengan SIHOTANG.
b. SIADARI dengan SIDARI.
c. BUTAR BUTAR dengan SIDABUTAR.
d. SARAGI (Batak Toba) dengan SARAGIH (Batak Simalungun).

14. Entah kebetulan atau barangkali memang ada kaitannya, marga LIMBONG juga terdapat di suku Toraja.

15. Marga PURBA juga terdapat di suku Batak Simalungun.

tarombo

silsilahbatak_bag_2_habis1

Ada baiknya kita mengenal silsilah yang diwarisi oleh nenek moyang kita. Mengetahui sejarah itu sangat penting untuk pembelajaran. Bahkan Soekarno pernah menggunakan istilah : JASMERAH yang merupakan singkatan Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Pembicaraan silsilah purba dapat dilihat di group Parroha Sian Purba dengan meng klik http://www.facebook.com/posted.php?id=38771303229#/group.php?gid=38771303229.
Salah satu suntingan pendapat dari saudara Rabbie Himawan Suhantoro Purba adalah sebagai berikut :

arombo Purba (Menurut Batak Toba)

Si Raja Batak—-> Raja Isumbaon—-> Tuan Sori Mangaraja—-> Tuan Sorba Dibanua—-> Raja Sumba—->

Dari Raja Sumba ada 2 anaknya : 1. Toga Simamora 2. Toga Sihombing

Kita fokus ke Toga Simamora!!!

Toga Simamora ada 4 anaknya, yang paling tua Purba, kedua Manalu, ketiga Debata Raja (karena keberatan nama jadi mereka kembali pakai nama Simamora), keempat Rambe (Sumerham)
(cat. Rambe ini beda dengan Rambenya Bor-Bor/Naimarata)

Kita fokus ke Purba!!!

Anaknya Purba (menurut Batak Toba)
1. Pantomhobol anaknya no.1 Tuan Didolok no.2 Pargodung no.3 Balige Raja

2. Parhorbo anaknya no.1 Parhoda-hoda no.2 Marsaha Omas no.3 Tuan Manorsa

3. Sigulang Batu anaknya no.1 Raja Dilangit no.2 Raja Ursa

Kemungkinan dari Purba Sigulang Batu ini ada yang merantau ke daerah Simalungun dan Karo, maka ada marga Purba Simalungun (contoh: Girsang, Purba Pak-Pak, Purba Sibero, Purba Sigumondrong,dll) dan marga Tarigan (di Karo)

Purba Karo beda dengan Purba Toba dan Simalungun, mereka itu masuk Karo-Karo. Yang sama dengan Purba Toba dan Simalungun hanyalah Tarigan.

Kebetulan sekali di Purba Toba. Saya termasuk keturunan yang tertua; Pantomhobol, Tuan Didolok no.15
dari Purba no. 15
dari Pantomhobol no. 14
dari Tuan Didolok no. 13

Appara Purba: Manalu, Debata Raja (Simamora), Rambe

PLEASE CORRECT ME IF I WRONG!!!!

SISI LAIN SILSILAH PURBA

Pada abad ke-18 ada beberapa marga Simamora dari Bakkara melalui Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora ini kemudian menjadi Purba Manorsa dan tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu.

Purba (Toba) adalah keturunan Toga Simamora. Toga Simamora mempunyai tiga anak. (kadang ada yang menyebutkan empat). Berikut ini adalah keturunan Toga Simamora: 1. Toga Purba 2. Toga Manalu 3. Toga Debata Raja 4. Tuan Sumerham. Catatan: Yang lazim di Toba hanya disebut tiga. Ada versi yang mengatakan Toga Simamora merantau ke daerah Pakkat dan Barus dan mempunyai keturunan di sana yaitu Tuan Sumerham.

Anaknya Purba (menurut Batak Toba) ada 3 (tiga) yakni :

1. Pantomhobol
2. Parhorbo
3. Sigulang Batu

Pantomhobol anaknya ada 3 (tiga) yakni : no.1 Tuan Didolok, no.2 Pargodung dan no.3 Balige Raja
Parhorbo anaknya ada 3 (tiga) yakni : no.1 Parhoda-hoda, no.2 Marsaha Omas dan no.3 Tuan Manorsa
Sigulang Batu anaknya ada 2 (dua) yakni : no.1 Raja Dilangit no.2 Raja Ursa
Ompung Marsahan Omas (dalam bahasa Indonesia berarti Ber-cawan Emas, karena kebiasaannya minum dari cawan Emas) Keturunan Purba Tanjung berasal dari garis keturunan Ompung Marsahan Omas, Purba Tanjung berasal dari Sipinggan, Simpang Haranggaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Beberapa sumber menyatakan bahwa “Tanjung” pada marga ini berasal dari lokasi kampung Sipinggan yang merupakan sebuah Tanjung di Danau Toba, arah Haranggaol. Marsahaan Omas memiliki keturunan bernama Bongguran yang memiliki kebiasaan “maranggir” (mandi air jeruk purut) di sekitar kampung Nagori, dengan menggunakan cawan emas.Marsahan Omas memiliki 3 keturunan:

1. Tuan Siborna
2. Nahoda Raja
3. Namora Soaloon

Nahoda Raja memiliki anak bernama Raja Omo yang merupakan Purba Tanjung pertama yang bermukim di Sipinggan.
Tuan Manorsa memiliki 5 Keturunan :

1. Ompung Tarain
2. Sorta Malela
3. Soim Bangun
4. Sombu Raja
5. Ompung Hinokop

Sejarah mencatat Buku karya A. Purba (Op. Parasian Purba dari Sidikalang) yang mengatakan : Purba Tuan Manorsa menulis dgn jujur bagaimana Tuan Manorsa membunuh istrinya, kabur meninggalkan 3 anak balita, kawin lagi dipelarian, meninggalkan Istri Kedua di Samosir, kawin lagi di Haranggaol. Puluhan tahun anaknya yg di Toba mencari, menapak tilas jejak ayahnya, lalu thn 1930 menemukan akarnya di Perantauan, sejarah mencatat bagaimana isak tangis keturunan yg terpisah ratusan tahun, saling memaafkan kesalahan ayah dan berdoa bersama supaya Tuhan ampuni dosa nenek moyang dan bangkitkan generasi yg takut akan Tuhan.
Tuan Manorsa bukan membunuh istrinya secara langsung, tetapi karena cemburu saat melihat istrinya br Pasaribu sedang mencari kutu paribannya, maka dia memotong payudara istrinya lalu melarikan diri dgn meninggalkan 3 org anak lelaki ( Soimbangon, Sorta Malela, Op Taraim) karena dikejar Raja Pasaribu. Kemudian oppung boru meninggal (mungkin karena infeksi dan hipovolemia/ kurang darah). Dan menetap di Samosir. Kemudian merantau ke Simalungun dan saat pulang ke Samosir menemukan istrinya sdh meninggal. Lalu membawa kedua putranya ke Simalungun dan menikah lagi di Simalungun. kemudian Tuan Manorsa kawin lagi dgn br Tamba dan punya dua anak lelaki (Sombu Raja/Raja Tarbuang & Op Hinokkop),
Ompung Hinokop memiliki 2 Keturunan yakni : Tondang dan Tambun Saribu.

Purba Sigulang Batu anaknya ada 2 (dua) yakni :
1. Partaliganjang(Parlangka Jolo)
2. Guru Sotangguon.
Anaknya Guru Sotangguon ada 2 (dua) yaitu :
1. Somalate
2. Datu Rajim
Anaknya Somalate ada 2 yaitu :
1. Juaro Parultop
2. Datu Parulas
Catatan : Sesuai tarombo, Juaro Parultop dan Datu Parulas merupakan anak kembar (silinduat), makanya kadang Purba yang dari Simalungun yang punya tarombo menuliskannya dengan Datu Parultop/Parulas. Keduanya merupakan orang sakti (datu bolon), mungkin ceritanya agak panjang, tapi dari tarombo yang ada Juaro Parultop memperanakkan : Purba Tambak, Tarigan (di karo), Purba Batu.Datu Parulas memperanakkan : Girsang, Siboro, Purba yang ada di Simalungun.

Purba Pakpak ada si Lima Bapak, yakni : Hinalang, Nagori, Bangun Purba, Purba Tua dan Nagasaribu dan Purba Parhorbo keturunan Manorsa ada yang tinggal di Simalungun. Mereka adalah Purba Tambun Saribu (TAMSAR) dan Purba Tondang. Kuburan Tuan Manorsa juga tetap di Haranggaol , sedang tugunya ada di Simamora Nabolak. Kebanyakan Purba yang di Simalungun hijrah dari Pakpak yakni keturunan Purba Sigulang Batu, dan Tarigan juga berasal dari Purba Sigulangbatu.

Jadi, Submarga Purba terdiri dari banyak sub-marga, antara lain:
1. Girsang
2. Girsang Jabu Bolon
3. Girsang Na Godang
4. Girsang Parhara
5. Girsang Rumah Parik
6. Girsang Bona Gondang
7. Pakpak
8. Raya
9. Siboro
10. Siborom Tanjung
11. Sidasuha
12. Sidadolog
13. Sidagambir
14. Sigumonrong
15. Sihala
16. Silangit
17. Tambak
18. Tambun Saribu
19. Tanjung
20. Tondang
21. Tua dan lain-lain (silahkan ditambah)

rangkaian pembalik putaran motor dc

Sinyal untuk pasangan a-a dan b-b dapat diatur besar kecil teganganya menggunakan metode PWM menggunakan rangkaian pada Gambar 2. Rangkaian berikut berfungsi untuk memutar motor dengan arah putaran yang dapat dibalik serta kecepatan putaran yang dapat diatur. Ketika input kontrol bertegangan 5 volt maka motor akan dialiri arus listrik PWM oleh pasangan b-b, sedangkan ketika input bertegangan 0 volt maka motor akan dialiri arus listrik PWM oleh pasangan a-a. Arus listrik yang mengaliri motor DC adalah arus listrik dengan besaran yang berubah-ubah tergantung duty cycle sinyal PWM.
 
 
 
Gambar 2. Rangkaian Pembalik Putaran Motor DC Mode PWM.
 

22 Watt Audio Amplifier electronic schema

this 22 watt amp is easy to build, and very inexpensive. The circuit can be used as a booster in a car audio system, an amp for satellite speakers in a surround sound or home theater system, or as an amp for computer speakers. The circuit is quite compact and uses only about 60 watts.

circuit diagram for 22 Watt Audio Amplifier


22 watt audio amplifier

teknik merakit amplifier

membuat dan merakit amplifier

1.siapkan alat dan bahan seadanya;
a.Pensil
b.kertas strimin
c.penghapus
d.garisan
e.pcb polos
f.spidol m dan f
g.bor listrik
h.solder
i.tinol
j.antraktor
k.komponen
l.multitester
2.langkah membuat amplifier;
a.gambar layout ampli menggunakan kertas strimin
b.jika sudah salin gambar menggunakan papan pcb
c.terangi gambar yang tadi di salin dengan pensil
d.larutkan papan pcb menggunakan lurutan fericlorit
e.bersihkan menggunakan abu gosok dan air agar garis layout trang
f.bor papan pcb yang sudah d bersihkan
g.cek kembali garis layout ada yang nyambung
3.langkah perakitan amplifier;
a.pasang komponen yang sudah tersedia
b.solder kaki kaki komponen
c.cek tegangan kluaran komponen

tone control

Di dalam bagian ini di bahas tentang tone control menggunakan ic bertipe tda 1524 a yang mencakup seluruh pengaturan volume balance bass dan trebel dalam satu ic tda 1524 a. pengaturan dilakuka dengan potensiometer,yang dalam hitungan rangkaian,potensio tersebut mengubah tegangan kerja pada ic sentral. Dan akan disajikan link-link ke situs-situs yang menyediakan tutorial elektronika dan free circuit. Untuk mendapatkan gambar yang jelas dari circuit ini klik pada gambar rangkaian tsb. Selamat mencoba!!!
skema tone control
link-link
    1.Aaroncake.net
    2.transmitter link
    3.Sollorb elektronik
    4.w3 pages circuit
    5.lokman circuit
rangkaian
pada dasarnya preamplifier adalah paling beasr perananya dalam kwalitas suara tapi hal itu juga perlu dukungan dari tone control dan amplifier.nah tone control yang kami sajikan disini sudah termasuk standar dalam ukuran kwalitasnya,silahkan anda coba sendiri.
Daftar komponen:
Part Total Qty. Description Substitutions C1, C3, C5, C7, C15, C16 6 2.2uf Electrolytic Capacitor C2, C6 2 0.05uF Ceramic Disc Capacitor C4 1 0.22uF Disc Capacitor C8, C10 2 0.015uF Ceramic Disc Capacitor C9 1 100uF Electrolytic Capacitor C11, C12, C13, C14 4 0.1uF Ceramic Disc Capacitor R1, R4 2 10K 1/4W Resistor R2, R5 2 33K 1/4W Resistor R3, R6 2 4.7K 1/4W Resistor R7 1 2.2K 1/4W Resistor R8, R9, R10, R11 4 50K Linear Pot U1 1 TDA1524A Tone Control IC S1 1 SPST Switch J1, J2, J3, J4 4 RCA Jacks Other connectors of your choice MISC 1 Board, Wire, Knobs, 18 Pin Socket

rangkaian elektronika

Di dalam bagian ini di bahas ttg satu amplifier/amplifier circuit yang berdaya 50 watt rms,yang menggunakan penguat transistor npn dan pnp yaitu 2n 3055 dan 2n 7391 yang mempunyai daya yang lumayan besar. Dan akan disajikan link-link ke situs-situs yang menyediakan tutorial elektronika dan free circuit. Untuk mendapatkan gambar yang jelas dari circuit ini klik pada gambar rangkaian tsb. Selamat mencoba!!!
skema amplifier 50 watts
link-link
    1.Aaroncake.net
    2.transmitter link
    3.Sollorb elektronik
    4.w3 pages circuit
    5.lokman circuit
rangkaian
Power amplifier sangat penting perannya,karena semakin besar power amplifeir yang digunakan semakin mantap pula suara yang dihasilkan power yang besar akan semakin memperkuat tenaga dentuman nada bass atau nada rendah,dan nada tinggi atau nada trebel tetap dapat dipertahankan kwalitasnya.
Daftar komponen:
Part Total Qty. Description Substitutions R1 1 200 Ohm 1/4 W Resistor R2 1 200K 1/4 W Resistor R3 1 30K 1/4 W Resistor R5 1 1K 1/4 W Resistor R6 1 5K 1/4 W Resistor R7,R10 2 1 Meg (5%) 1/2 W Resistor R8,R9 2 0.4 Ohm 5 W Resistor R11 1 10K Pot R12,R13 2 51K 1/4 W Resistor R14 1 47K 1/4 W Resistor C1 1 100uF 35V Electrolytic Capacitor C2 1 0.011uF Capacitor C3 1 3750pF Capacitor C4,C6 2 1000pF Capacitor C5,C7,C8 3 0.001uF Capacitor C9 1 50pF Capacitor C10 1 0.3uF Capacitor C11,C12 2 10,000uF 50V Electrolytic Capacitor U1,U2 2 741 Op Amp U3 1 ICL8063 Audio Amp Transister Driver thingy Q1 1 2N3055 NPN Power Transistor Q2 1 2N3791 PNP Power Transistor BR1 1 250 V 6 Amp Bridge Rectifier T1 1 50V Center Tapped 5 Amp Transformer S1 1 SPST 3 Amp Switch S2 1 DPDT Switch F1 1 2 Amp Fuse SPKR1 1 8 Ohm 50W Speaker MISC 1 Case, Knobs, Line Cord, Binding Posts Or Phono Plugs (For Input And Output), Heatsinks For Q1 And Q2

haranggaol

INDAHNYA PANORAMA ALAM HARANGGAOL


PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA HARANGGAOL
INDAHNYA PANORAMA ALAM HARANGGAOL
Kota Haranggaol merupakan salah satu tujuan wisata di wilayah Kabupaten Simalungun-Sumatera Utara. Pada awal sekitar tahun 60-an hingga akhir tahun 70, daerah ini sangat ramai dikunjungi para wisatawan dalam negeri maupun manca negara.

Foto: Huta Purbasaribu, diambil dari Panatapan 16/03/09
Pada kurun waktu itu Pemda Simalungun sempat menikmati pemasukan retribusi wisatawan yang cukup menggembirakan. Bukan itu saja, bahkan masyarakat kota Haranggaol dan sekitarnyapun turut serta menikmatinya, dimana restoran atau kedai yang ada di daerah itu banyak dikunjungi wisatawan. Ditambah lagi dari hasil kebun seperti jeruk, mangga dan pisangpun laku.keras. Tentunya kunjungan wisata ini berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di kota Haranggaol dan sekitarnya. Dan untuk memenuhi biaya hidup masyarakat sehari-hari dan untuk membiayai pendidikan anak-anaknyapun tidak jadi soal pada waktu itu. Namun, mulai awal tahun 80-an, arus wisatawan yang berkunjung ke kota Haranggaol mulai menurun. Dan sekarang daerah Haranggaol seolah sudah dilupakan oleh wisatawan.
Kondisi ekonomi rakyat di Kecamatan Haranggaol saat ini sangat mengerikan. Bahkan meliputi seluruh pesisir horinon ini. Hasil panen bawang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tanaman padi pun hampir tidak keliatan lagi karena mahalnya harga pupuk dan biaya produksi terus meningkat. Hasil panen juga tidak begitu menjanjikan karena kondisi tanah sawah dan ladang sudah semakin terkikis menjadi gersang. Ini disebabkan tekanan ekonomi yang sangat berat, sehingga sawah ladang mereka olah terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil tanaman bawang dan padi.
Saat ini panorama teluk Haranggaol sudah dihiasi dengan karamba (pembudidayaan ikan Nila dan ikan Mas). Hampir sepertiga teluk itu telah dipenuhi oleh karamba dan penempatannya pun tidak teratur. Hal ini mengakibatkan panorama pantai Haranggaol sebagai tujuan wisata yang indah menjadi rusak dipandang mata para wisatawan.
Nampaknya sulit untuk melarangnya. Saat ini tumpuan harapan sebagian masyarakat Haranggaol adalah bertani ikan di danau itu. Lumayan, harga ikan nampaknya agak stabil. Terus, bagaimana mereka yang tidak mempunyai modal? Tidak ada pilihan lain kecuali bertani mengolah sawah dan ladangnya. Celakanya, kalaupun hasilnya bagus, harganya murah. Pada saat harganya mahal, hasil panennya tidak begitu baik.
Kota wisata Haranggaol tidak jauh berbeda dengan Kota Parapat. Keduanya merupakan ibukota kecamatan. Keindahan panoramanya juga tidak jauh berbeda, karena sama-sama terletak di pinggir Danau Toba. Yang membedakan adalah bahwa Kota Parapat banyak dilintasi oleh kendaraan umum, baik angkutan antar propinsi maupun antar kota, dan sarana penunjang kepariwisataan lainnya tersedia di kota Parapat. Jalan raya dan sarana kepariwisataan di kota ini cukup baik dan memadai. Beda dengan Kota wisata Haranggaol, tidak memiliki sarana pariwisata yang memadai juga prasarana jalan rayanya sangat memprihatikan, sehingga mengurungkan minat para wisatawan berkunjung ke kota ini.
Semenjak Bapak Brigjen Radjamin Purba, SH (Alm.) menjabat sebagai Bupati Simalungun, jalan raya dari arah kota Seribudolok ke kota Haranggaol sangat bagus-mulus. Bukan hanya itu, pembangunan jalan yang menghubungkan kota Haranggaol dengan kota Parapatpun sudah berjalan hampir sampai Desa Tigaras. Meskipun badan jalan itu masih dalam konstruksi batu dan selokan pinggir jalan juga belum dibeton. Dan hingga saat ini, jalan tersebut belum pernah diaspal. Apabila jalan ini dapat diteruskan pembangunannya, sesuai rencana semula, para investor pasti akan melirik daerah wisata sepanjang pinggir jalan Danau Toba ini. Karena panoramanya tak kalah indahnya dengan pemandangan Grand Canyon di Amerika. Mereka akan tertarik untuk membangun hotel, motel dan villa-villa sebagai tempat berlibur dan peristirahatan disepanjang jalan tersebut.
Selama kurun waktu 30 tahun terakhir, telah terjadi beberapa kali pergantian Bupati Simalungun. Namun hingga saat ini, jalan tersebut tidak kunjung tembus sampai ke kota Parapat. Malah saat ini sudah kondisi jalan tersebut sudah rusak berat, karena tidak ada perawatan. Di sisi lain, sudah banyak biaya yang dikeluarkan Pemerintah untuk membuka jalan ini. Sekiranya jalan itu sudah tembus ke Parapat, maka potret kepariwisataan dan perekonomian penduduk wilayah itu tidak seperti sekarang ini, bahkan sudah jauh lebih baik.
Saat ini masyarakat kota wisata Haranggaol dan sekitarnya sangat mendambakan pembangunan di daerah ini agar tidak ketinggalan dari daerah lain. Salah satu pendekatan untuk mengejar ketertinggalan itu antara lain adalah melalui pembangunan sarana dan prasarana wilayah itu harus diperbaiki. Sudah saatnya dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur jalan raya yang menghubungkan kota Haranggaol ke daerah lain di sekitarnya. Terutama jalan raya masuk ke kota Haranggaol dan dari Haranggaol ke Tigaras melalui Desa Bangunpurba, Sirungkungan, Simanindo, Tambun Raya, arah Timur kota Haranggaol sampai tembus ke kota Parapat perlu mendapat perhatian khusus dari Pemda Simalungun.
Kita semua berkeyakinan apabila pembangunan infrastruktur, sarana lainnya dapat segera direalisasikan oleh Pemda Simalungun, diharapkan kondisi pariwisata dan perekonomian masyarakat Haranggaol dan sekitarnya secara perlahan akan lebih baik dari sekarang. Dengan dilanjutkannya pembangunan jalan tersebut penghubung kota Haranggaol dengan kota Parapat itu, akan memperlancar arus transportasi dari dan ke Haranggaol. Bukan seperti sekarang ini, tidak ada alternatif jalan lain untuk masuk dan keluar kota Haranggaol. Inilah salah satu penyebab kota Haranggaol tertinggal. Dengan lancarnya transportasi di daerah itu, diharapkan kota Haranggaol dan desa di sepanjang jalan raya itu akan mudah diakses, dan mengingat potensi keindahan panorama Danau Toba di sepanjang jalan raya itu diharapkan akan ramai dikunjungi wisatawan dimasa yang akan datang.
Cepat atau lambat, pembangunan infrastruktur dan sarana lainnya akan memberikan dampak positif untuk menjadikan kawasan ini sebagai salah satu tujuan wisata yang potensial seperti sediakala. Pulihnya pariwisata di kawasan ini akan berdampak positif pula terhadap peningkatan perekonomian dan secara perlahan-lahan akan dapat mengentaskan kemiskinan daerah wisata kota Haranggaol sekitarnya. Semoga!!
Penulis adalah :BSC/ben

sub maraga purba

Secara Etimologi Purba berasal dari bahasa Sanskerta, purwa yang berarti timur. Arti lainnya adalah gelagat masa datang, pegatur, pemegang Undang-undang, tenungan pengetahuan, cendekiawan/sarjana.[1]

[sunting] Kerajaan Purba

Rumah Bolon Raja Purba di Pematang Purba, Simalungun.
Purba adalah marga dari Raja di kerajaan Banua Purba, salah satu kerajaan yang pernah ada di daerah Simalungun. Raja Purba memiliki keturunan: Tambak, Sigumonrong, Tua, Sidasuha (Sidadolog, Sidagambir). Kemudian ada lagi Purba Siborom Tanjung, Pakpak, Girsang, Tondang, Sihala, Raya.
Pada abad ke-18 ada beberapa marga Simamora dari Bakkara melalui Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora (kemungkinan Purba Sigulang Batu),Purba Manorsa (Purba manorsa adalah purba parhorbo yang asalnya dari Toba yaitu huta simamora nabolak terus merantau ke simanalungun) dan tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu. Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba (beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. semakin lama keturunan Purba ini semakin banyak hingga jumlahnya menjadi lebih besar dari Purba Sigulang Batu yang tidak merantau ke tanah Simalungun.
Pada tahun 1996, salah satu putra dari Raja Siboro diculik dan dinyatakan menghilang berserta ketiga saudaranya.

[sunting] Raja-Raja Kerajaan Purba Pak-Pak di Pematang Purba

  1. Tuan Pangultop Ultop (1624-1648)
  2. Tuan Ranjiman (1648-1669)
  3. Tuan Nanggaraja (1670-1692)
  4. Tuan Batiran (1692-1717)
  5. Tuan Bakkaraja (1718-1738)
  6. Tuan Baringin (1738-1769)
  7. Tuan Bona Batu (1769-1780)
  8. Tuan Raja Ulan (1781-1769)
  9. Tuan Atian (1800-1825)
  10. Tuan Horma Bulan (1826-1856)
  11. Tuan Raondop (1856-1886)
  12. Tuan Rahalim (1886-1921)
  13. Tuan Karel Tanjung (1921-1931)
  14. Tuan Mogang (1933-1947)
  15. Tuan Ricky Herianto Purba (1985- sekarang )
  16. Tuan friadi purba (sekarang-selamalamanya)

[sunting] Submarga Purba

Purba terdiri dari banyak sub-marga, antara lain:
  1. Girsang
    1. Girsang Jabu Bolon
    2. Girsang Na Godang
    3. Girsang Parhara
    4. Girsang Rumah Parik
    5. Girsang Bona Gondang
  2. Pakpak
  3. Raya
  4. Siboro
  5. Siborom Tanjung
  6. Sidasuha
    1. Sidadolog
    2. Sidagambir
  7. Sigumonrong
  8. Sihala
  9. Silangit
  10. Tambak
  11. Tambun Saribu
  12. Tanjung
  13. Tondang
  14. Tua
Selain dari sub marga di atas, beberapa suku yang hidup di sekitar daerah Simalungun juga berbaur dengan penduduk bermarga Purba dan mengakibatkan timbulnya afiliasi marga-marga lain dengan marga Purba, antara lain: Manorsa, Simamora, Sigulang Batu, Parhorbo, Sitorus dan Pantomhobon.

[sunting] Purba Tanjung

Purba Tanjung berasal dari Sipinggan, Simpang Haranggaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Beberapa sumber menyatakan bahwa "Tanjung" pada marga ini berasal dari lokasi kampung Sipinggan yang merupakan sebuah Tanjung di Danau Toba, arah Haranggaol.
Keturunan Purba Tanjung berasal dari garis keturunan Ompung Marsahan Omas (dalam bahasa Indonesia berarti Bercawan Emas, karena kebiasaannya minum dari cawan Emas), yang adalah keturunan Purba Parhorbo. Marsahaan Omas memiliki keturunan bernama Bongguran yang memiliki kebiasaan "maranggir" (mandi air jeruk purut) di sekitar kampung Nagori, dengan menggunakan cawan emas.
Marsahan Omas memiliki 3 keturunan:
  1. Tuan Siborna
  2. Nahoda Raja
  3. Namora Soaloon
Nahoda Raja memiliki anak bernama Raja Omo yang merupakan Purba Tanjung pertama yang bermukim di Sipinggan.
Daftar silsilah Purba Tanjung adalah sebagai berikut:
  1. Raja Omo
  2. Raja Girahma
  3. Raja Na Ijombai Gabur
  4. Raja Napinajongjong
  5. Raja Daniel Igor Jakarta (3 bersaudara), menghilang
  6. Raja Pusia
  7. Paulus Purba Tanjung (6 bersaudara)
  8. Markus Purba Tanjung (P Siantar)
  9. James M. Purba Tanjung (Bandung)
  10. Gabriel Radewa Purba Tanjung (Bandung)

Tokoh terkenal

  • Teddy Purba
  • dr.Judin Purba Tanjung .MKes ,Ketua Tumpuan Purba Tanjung se Jabodetabek